1. Reserve Ratio
Adalah suatu presentase tertentu
dari simpanan bank yang harus dipegang oleh bank
sentral, misalnya 5 %. Jika bank sentral ingin mengontrol jumlah uang beredar, dapat menaikkan RR misalnya dari 5 persen menjadi 20 %, yang dampaknya sisa uang yang ada pada komersial bank menjadi lebih sedikit, begitu sebaliknya.
sentral, misalnya 5 %. Jika bank sentral ingin mengontrol jumlah uang beredar, dapat menaikkan RR misalnya dari 5 persen menjadi 20 %, yang dampaknya sisa uang yang ada pada komersial bank menjadi lebih sedikit, begitu sebaliknya.
2.
Moral Suassion
Bank sentral dapat membujuk
bank-bank untuk meningkatkan permintaan kredit sebagai tanggung jawab mereka
ketika ekonomi berada dalam keadaan depresi. Dampaknya, kredit dikucurkan maka
uang dapat dipompa ke dalam ekonomi.
3.
Lending Ratio
Dalam ekonomi Islam, tidak ada
istilah Lending ( meminjamkan ), lending ratio dalam hal ini berarti Qardhul
Hasan (pinjaman kebaikan).
4.
Refinance Ratio
Adalah sejumlah proporsi dari
pinjaman bebas bunga. Ketika refinance ratio meningkat, pembiayaan yang
diberikan meningkat, dan ketika refinance ratio turun, bank komersial harus
hati-hati karena mereka tidak di dorong untuk memberikan pinjaman.
5.
Profit Sharing Ratio
Ratio bagi keuntungan (profit
sharing ratio) harus ditentukan sebelum memulai suatu bisnis. Bank sentral
dapat menggunakan profit sharing ratio sebagai instrumen moneter, dimana ketika
bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang beredar, maka ratio keuntungan
untuk nasabah akan ditingkatkan.
6.
Islamic Sukuk
Adalah obligasi pemerintah, di mana ketika terjadi inflasi, pemerintah akan
mengeluarkan sukuk lebih banyak sehingga uang akan mengalir ke bank sentral dan
jumlah uang beredar akan tereduksi. Jadi sukuk memiliki kapasitas untuk
menaikkan atau menurunkan jumlah uang beredar.
Government Investment Certificate
Government Investment Certificate
Penjualan atau pembelian sertifikat bank sentral dalam kerangka
komersial, disebut sebagai Treasury Bills. Instrumen ini dikeluarkan oleh
Menteri Keuangan dan dijual oleh bank sentral kepada broker dalam jumlah besar,
dalam jangka pendek dan berbunga meskipun kecil. Treasury Bills ini tidak bisa
di terima dalam Islam, maka sebagai penggantinya diterbitkan pemerintah dengan
system bebas bunga, yang disebut GIC: Government Instrument
Certificate. Kapan pun bank sentral ingin menurunkan jumlah uang beredar,
sertifikat tersebut akan dijual kepada bank komersial, begitu sebaliknya,
ketika bank sentral membeli sertifikat tersebut berarti bank sentral ingin
meningkatkan jumlah uang beredar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar